GARA-GARA ACAK NOMOR
Pengalaman ini bukan pengalaman saya, tapi pengalaman orang lain yang akan saya jadikan sebuah karya cerpen. Menurutnya, pengalaman ini adalah pengalaman yang paling menarik selama ini.
So, daripada tinggal mikirin hal-hal yang nggak jelas, mending baca nih,,, cerpennya....
J J J J J
Malam itu di dalam kamar yang tak begitu luas, hanya sekitar 3X4 meter, saya membaringkan diri. Sayup-sayup terdengar suara televisi dari ruang belakang yang sedang ditonton oleh kakakku dan suaminya. Entah mengapa malam ini saya tak berniat nonton acara TV seperti malam-malam sebelumnya.
Sekedar info ni yee,,, saya seorang anak kebidanan yang kuliah di salah-satu Akademi Kebidanan Swasta di Makassar. Keseharian saya sendiri … ya, sebagai anak kuliahan pasti keseharian saya adalah kuliah hampir tiap hari (ya iyalah… tiap hari, namanya juga keseharian ).
J J J J J
Pagi ini saya ada kuliah pukul 08.00. Jadi, dari rumah saya berangkat menggunakan sepeda motor pukul 07.00 tepat.
Di jalan, saya sudah berbaur dengan para pengendara sepeda motor lainnya. Untungnya, pagi ini tidak begitu macet tidak seperti hari biasanya yang sangat menyesakkan dada.
Akhirnya, saya sampai juga di kampus. Setelah memarkir motor, saya mencari ruangan yang akan saya tempati untuk mata kuliah pertama yang akan saya ikuti. Sesampai di ruangan yang saya cari, di sana sudah ada ke-3 sahabat ku, Evy, Kalsum, dan Indra (eh,, jangan salah ya… Indra ini cewek looh,,) Mereka ini adalah sahabat-sahabat ku sejak masuk di kampus ini.
Setelah mata kuliah hari ini selesai, saya dan ke-3 sahabat ku menyempatkan diri untuk refreshing ke salah-satu pusat perbelanjaan di kota Makassar. Di sana, saya dan sahabat-sahabat ku melepaskan kepenatan-kepenatan yang sedari tadi berada di kepala kami,yang membuat kami hampir botak dibuatnya ( he…he…he… ). J
Tidak terasa sudah pukul 20.30 malam. Saya harus segera pulang . aku takut, kalau-kalau orang-orang yang ada di rumah mencari ku.
Sesampai di rumah, saya langsung beristirahat saking capeknya beraktivitas seharian...
J J J J J
Tak terasa setelah melewati dinginnya malam, akhirnya saya terbangun dari tidur, setelah mendengar seruan adzan subuh dari masjid yang tak jauh dari rumah. Saya pun terbangun dan segera mencuci muka dan mengambil wudhu untuk melaksanakan salah-satu kewajiban bagi setiap muslim di dunia ini, yaitu shalat subuh. Setelah shalat, saya membersihkan rumah dan halaman depan rumah yang penuh dengan dedaunan yang berguguran.
Hari ini saya tidak kemana-mana, karena saya tidak ada mata kuliah hari ini dan juga tidak ada keperluan lain di luar rumah. Jadi, hari ini waktunya untuk beristirahat penuh.
Tak terasa, hari sudah malam. Saya membaringkan diri di atas sofa dan meraih handphone yang sejak tadi menganggur. Perlahan, ku tekan tuts demi tuts, hingga terangkai suatu nomor handphone yang menurut ku unik karena tercipta dengan sendirinya. Kemudian saya menekan tuts hijau di samping kiri, yang artinya saya ingin menghubungi nomor tersebut. Tak lama setelah tersambung, ternyata nomor tersebut aktif dan diangkat oleh seorang cowok. Tetapi, saya mematikannya setelah ia menjawab “halo…………”
Tak lama, nomor yang ku hubungi itu menelepon kembali. Namun saya segan mengangkatnya. Kubiarkan ia menjadi panggilan tak terjawab. Kejadian itu berulang-ulang terjadi, sampai akhirnya ku angkat juga teleponnya.
“ Halo…” kata ku hati-hati menjawab teleponnya.
“ Ya, halo. Ini dengan siapa ??” Tanya orang yang menelepon ku.
“ Hmm,, maaf ya mengganggu. Tadi saya Cuma iseng ngacak-ngacak nomor. Eh, tahu-tahunya nomornya aktif . Skali lagi maaf ya ?” ujar ku, deg-degan.
“ Ya, saya maafkan, tapi kalau boleh tahu ini siapa ?” katanya dengan suara yang lebih rendah dari sebelumnya.
“ Nama saya Dian, dan.. kamu sendiri siapa ?” ucap ku lagi.
“ Kalau saya Hamz. Memangnya kenapa sampai acak nomor ? tidak punya kerjaan ya?? “ tanyanya.
“ Ya… kan tadi saya sudah bilang, kalau saya hanya iseng, dan kebetulan sekarang saya lagi tidak punya kerjaan. Marah ya ? kalau marah, maaf ya ???” kata ku was-was.
“ Marah juga tidak, hanya ganggu dikit karena saya lagi kerja. Kalau memang kamu tidak bohong, kamu tinggal dimana dan kamu kuliah atau masih sekolah ?” tanyanya dengan sedikit logat Makassarnya.
“Kalau saya tinggal di BTP dan saya sudah kuliah“ jawab ku dengan jujur
( jujur aa…mat ya,,, )
“ Kalau boleh saya tahu, kamu kuliah dimana ?” tanyanya lagi.
“Saya kuliah di Akbid Swasta disini. Memangnya kenapa, tanyanya kok sampai sedetail itu… karena saya sudah jawab dengan jujur, sekarang giliran saya yang tanya sama kamu. Kamu tinggal dimana dan kuliah dimana, kalau kamu kuliah…??” kata ku.
“ Kalau saya tinggal di Daya, trus kuliah di Unhas fakultas teknik arsitektur. Kapan-kapan saya hubungi lagi ya, sekalian cari tahu apa yang kamu bilang benar-benar ada atau hanya ngarang-ngarang saja” katanya dengan sedikit membuat ku tersinggung.
“ It`s okay, tidak apa-apa. Saya juga mau buktikan kalau saya tidak bohong” kata ku dengan nada menantang.
Setelah itu, saya tutup telepon dengan gaya was-was yang sedikit hilang.
Ternyata sudah pukul 21.30, pantas saya sudah ngantuk. Akhirnya saya pun tertidur di bawah bed cover tebal ku ditemani boneka lebah raksasa kepunyaan ponakan ku yang tadi pagi ia tinggalkan di kamar ku.
J J J J J
Beberapa hari setelah kejadian acak nomor tersebut, orang itu sering menelepon ku. Dan ia mengajak ku buat bertemu untuk pertama kalinya. Dan… saya pun menyetujui, karena saya juga penasaran dengannya.
Hari yang saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Hari ini saya dan Hamz akan bertemu untuk pertama kalinya di anjungan Pantai Losari.
Ternyata sudah pukul 15.00. saya harus segera siap-siap untuk ke pantai, karena saya janjian dengan Si Hamz pukul 16.00 sore ini.
Setelah mandi dan bersiap-siap, saya langsung menuju ke anjungan Pantai Losari dengan sepeda motor kesayangan ku.
Sesampai di sana, tanpa diduga saya bertemu dengan dua sahabat ku, Evy dan Kalsum. Padahal, kami tidak janjian looh…
“ Hai, sedang apa kalian di sini ? kok hanya ber-2, curang,, tidak ajak-ajak.. “ ujar ku, setengah berteriak.
“Maaf… saya kemari diajak sama Evy, katanya ingin curhat karena dia baru saja putus sama pacarnya… “ kata Kalsum.
“Oh, begitu ya ?? BTW, kamu putus dengan pacar mu yang mana Vy ? kamu kan punya banyak pacar… he,,,he,,,he,,, “ kata ku, sambil tersenyum-senyum.
Memang,,, Si Evy punya ba….nyak pacar. Putus satu, dapat tiga. Putus dua, dapat lima. Ya… gitu deh, Si Evy paling mudah dapat pacar diantara kami ber-4 ( eits !!, jangan salah sangka dulu.. jangan kira Si Evy cewek murahan, karena cowok yang dia pilih juga baik-baik kok ). Mungkin karena Evy cantik, mudah bergaul, dan tajir. Tapi, sahabat ku yang satu ini punya satu kekurangan, dia sering bolos mata kuliah…
Saya masih sibuk ngebahas tentang pacar Si Evy dengan sahabat-sahabat ku, tiba-tiba HP ku berdering. Oh,,, ternyata telepon dari Si Hamz.
“ Halo, Assalamu Alaikum … “ jawab ku setelah mengangkat telepon.
“ Waalaikum Salam. Kamu dimana ? saya sudah di anjungan “ katanya.
“ Saya juga sudah di anjungan, di sekitar parkiran “ jawab ku.
“ Oh, kalau begitu tunggu saya di situ. Tapi kamu memakai baju apa ? “ Tanya Hamz.
“Saya pakai baju hijau dan memakai jilbab putih. Bagaimana, sudah lihat dengan saya? Kata ku menjelaskan.
“Ya, sekarang saya sudah lihat. Saya ada di belakang mu. Saya memakai jaket cokelat” jawabnya.
Saya menutup telepon, kemudian saya membalikkan badan dan melihat sesosok cowok dengan menggunakan jaket cokelat, dengan postur tubuh tinggi kurus. Cowok tersebut kemudian mendekati saya dan kedua teman ku yang sejak tadi bingung dengan apa yang terjadi. Karena, mereka memang tidak tahu dengan persoalan ku yang satu ini.
“ Dian ya ?? “ Tanya nya, kepada ku.
“ Ya, saya Dian. Kamu pasti Hamz ya ? “ saya balik bertanya.
“ Ya, saya Hamz “ jawabnya.
Saya berbalik kembali ke arah teman-teman saya dan mengatakan kalau saya ingin pergi dengan si Hamz. Setelah itu, saya kemudian pergi bersama Hamz berkeliling-keliling sekitar anjungan dan memulai pembicaraan secara langsung.
“ Ternyata kamu yang namanya Dian. Saya kira kamu hanya mengada-ada. Hmm… sudah lama tinggal di Makassar ? “ Tanya Hamz.
“Ya, sudah lama. Sekitar satu setengah tahun. Kalau boleh tahu selain kuliah, kamu punya kegiatan yang lain?” Tanya ku.
“Selain kuliah, saya juga terima tawaran proyek gambar“ jawab Hamz.
Hari ini saya bicara banyak dengan Hamz. Namun karena hari sudah malam, kami pun pulang.
J J J J J
Hhhhhh……….pertemuan yang singkat, padat dan cukup berkesan. Kami bisa saling menilai satu sama lain. Hamz itu ternyata Cool, lumayan cakep dan smart.
Beberapa waktu setelah pertemuan saya dan Hamz di pantai, hubungan kami semakin akrab melalui telepon dan jalan bersama.
Hari ini Hamz nelfon, dia ingin bertemu di sebuah kafe di depan rumah sakit Catherine Booth. Katanya, ada sesuatu yang ingin dibicarakan. Saya pun mengiyakan untuk bertemu sore ini pukul 16.00.
Pukul 16 teng saya segera berangkat menuju kafe. Setiba di sana, ternyata Hamz sudah menunggu.
“Maaf, telat. Dari tadi di sini ya ? “ kata ku memulai pembicaraan.
“Tidak juga. Saya juga baru datang 10 menit yang lalu “ jawab Hamz
“Eh, ayo duduk “ katanya, mempersilahkan.
“ BTW, ada apa ? katanya ada yang penting..” kata ku lagi
“ Hmmm……sebenarnya yang mau saya bicarakan itu, mau tidak kamu jadi pacar saya?” Tanya Hamz yang membuatku kaget.
“ Kenapa kamu bilang begitu ? “ Tanyaku.
“ Karena selama kita berteman, saya merasa cocok dengan kamu. Dan saya….. sayang sama kamu,,, “ jawabnya, tersenyum.
“ Oh… “ kataku pendek.
“ Jadi, apa jawabannya ? Tanya Hamz mendesakku.
“ Karena saya sudah kenal lama sama kamu dan selama ini kamu baik sama saya, ya.. jadi,,, saya terima “ kataku panjang lebar dan menerima Si Hamz dengan senang hati dan tidak memikirkan dua kali perkataan ku itu.
“ Jadi sekarang kita punya hubungan yang lebih dekat ? “ Tanya Hamz, senang.
“ Ya, gitu deh… “ jawabku tersenyum padanya.
Setelah mengobrol kurang lebih satu jam, akhirnya kami pulang karena hari juga sudah sore.
J J J J J
Tidak terasa sekarang hubungan kami sudah berjalan hampir tiga tahun. Waktu yang cukup lama untuk bisa saling mengenal dan menjajaki pribadi masing-masing. Rencananya tahun depan kami akan menikah, ya mudah-mudahan harapan kami dikabulkan oleh yang maha kuasa. Lagipula, Alhamdulillah sekarang kuliah ku sudah selesai dan sedang mengabdi sebagai Bidan di salah satu Puskesmas di Kabupaten Luwu. Hamz sendiri sedang sibuk menyelesaikan kuliah S1 Teknik Arsitekturnya di Universitas Hasanuddin Makassar. Kuliahnya molor dua tahun karena selama ini dia fokus menyelesaikan proyeknya di salah satu perusahaan konsultan di Makassar. Insya Allah, bulan desember nanti Hamz wisuda.
Mudah-mudahan kami selalu dikaruniai kebahagiaan dan keinginan untuk tetap menjaga hubungan kami hingga ujung waktu………….(kayak judul lagunya Sheila On 7). Semoga ……………..
**********
Sudah dua tahun hubungan mereka berjalan, namun sekarang sudah kandas di tengah jalan. Padahal, saya dan orang-orang terdekatnya sudah menyetujui hubungan tersebut. Mungkin mereka akhiri semua ini karena mereka tidak pernah bertemu lagi dan mungkin juga karena kesibukan masing-masing. Serta, mungkin juga karena adanya orang ketiga yang hadir di tengah-tengah mereka.
Saya sangat sedih dengan keputusan mereka berdua untuk mengakhiri semuanya. Namun, saya tidak dapat berkata apa-apa. Karena mereka yang menjalani hubungan tersebut.
BRENGSEK KO !!!!!!!!!! yang sudah merebut Dian dari Hamz !!!!!!!!!!!!!!!!
TIDAK PUNYA PERASAAN !! GANGGU HUBUNGANNYA ORANG !!!!
BRENGSEK !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Saya harap, Hamz bisa berbesar hati dan bisa menerima semua ini dengan lapang dada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar